Video Discription |
Jika kebanyakan orang akan melakukan pendakian ke gunung ini biasanya dalam 3 hari dan 2 Malam, lain cerita dengan kita 2 Hari dan 1 Malam saya rasa sudah cukup kok untuk bisa mencapai ke Atapnya Pulau Sumatera yaitu Gunung Kerinci.
Pendakian ini adalah pendakian perdana saya ke gunung Kerinci. Jika kita melalui Jalur Kersika Tuo, untuk sampai ke puncak kita harus melewati 3 Pos dan 3 Shelter, dengan estimasi pendakian antara 9-12 Jam dari basecamp hingga ke puncak. Ada beberapa hal yang harus teman-teman ketahui, jika kalian berencana akan mendaki ke gunung Kerinci. Yang pertama gunung kerinci ini levelnya termasuk cukup berat, berat di trek, berat juga diongkos hhaaaaaa… terutama buat kita yang tinggal diluar pulau Sumatera. Bahkan untuk teman-teman yang ada di Sumatera sekalipun, kalian cukup effort. Kita sempat ketemu dengan rombongan yang dari Pekanbaru atau dari Lampung misalnya, mereka harus menempuh jalan darat sampe berpuluh-puluh jam. Tapi sebenarnya bukan itu yang pengen saya highlights, itu mah sekedar intermezo aja. Karena mahal atau murah itu relatif. Yang lebih pengen saya tekankan, ya gunung ini trek nya memang cukup berat, diatas rata-rata, gunung-gunung yang pernah saya daki sebelumnya.
Hal yang perlu teman-teman ketahui selanjutnya yaitu, di jalur gunung Kerinci via kersik tuo ini terbagi ada 3 pos dan 3 shelter. Kalo kita urutkan dari bawah, yaitu dimulai dari pintu rimba, pos 1, pos 2, sampe pos 3, lalu setelah itu ada shelter 1, shelter 2, sampai dengan shelter 3. Antara Pos 1 sampe dengan pos 3, itu merupakan hanya tempat peristirahatan sementara, ditempat tersebut kita tidak diperbolehkan untuk berkemah. Sedangkan dari shelter 1 sampai dengan shelter 3,selain tempat istirahat sementara, juga sekaligus bisa dijadikan sebagai campsite. Kenapa dari pos 1 sampai dengan pos 3 kita dilarang untuk mendirikan tenda atau bermalam, alasanya karena dikawasan tersebut masih sering dijumpai harimau. Yap bener banget teman-B, ini sumatera ya bukan pulau jawa. Jika Harimau Jawa telah dinyatakan punah, lain hal nya dengan harimau Sumatera. Alhamdulillah sampe sekarang ini masih ada, meskipun memang populasinya tidak banyak. Maka dari itu demi kemanan kedua belah pihak, entah itu pendaki, maupun si harimaunya itu sendiri, antara pos 1 sampai dengan pos 3, bukan tempat yang disarankan untuk bermalam. Selain itu, diarea tersebut vegetasi hutannya masih cukup rapat dengan pohon-pohon yang besar juga. Khawatirnya, sewaktu-waktu ada phonyang tumbang lalu menimpa tenda. Bahkan disaat kondisi sedang hujan, kita sempat beberapa kali menemukan 2 jenis lintah. Yaitu intah merah dan lintah hitam. Gak lucu juga kan, kita berkemah tapi disekitar tenda kita banyak lintahnya…
Jadi video ini saya Split jadi 2 Part, tonton Part 2 disini: https://www.youtube.com/watch?v=HmAhvEoX97M 9VIrSdQ-eKQ |