Hi guys, Welcome to the Advanced Video Search Engine, and you are watching Polisi Ungkap Rekaman CCTV Kasus Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta. That video is uploaded by Tribunnews at 2020-09-24T02:44:07-07:00. We are promoting this video only for entertainment and educational purpose only. So, I hope you like & enjoy it. [WOKfgc1NG_g]
| Name | Polisi Ungkap Rekaman CCTV Kasus Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta |
| Video Uploader | Video From Tribunnews |
| Upload Date | This Video Uploaded At 24-09-2020 09:44:07 |
| Video Discription | TRIBUN-VIDEO.COM - Polisi terus menyelidiki rekaman CCTV di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Jakarta. Penyelidikan ini untuk memastikan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum petugas medis terhadap calon penumpang pesawat saat rapid test pada Minggu, 13 September lalu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penyidik masih menelusuri dugaan pelecehan seksual. Hingga saat ini, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Menurut Yusri, rekaman CCTV yang berada di sekitar terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta masih kurang jelas membuktikan adanya tindakan pelecehan seksual. Sebab, aktifitas keduanya yang telah tertangkap kamera CCTV tidak jelas. "CCTV ini belum terlalu jelas karena kalau kita lihat CCTV-nya yang ada pada saat itu betul korban dengan pakaian yang sama seperti apa yang disampaikan berdekatan dengan pelaku. Tapi tidak terlihat seperti apa," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/9/2020). Namun, Yusri mengatakan korban mendapatkan pelecehan seksual saat melakukan rapid test dengan pelaku. Kepada kepolisian, korban mengaku sempat dipegang di bagian dada oleh pelaku. "Menurut keterangan korban dia dilecehkan pada saat itu. Makanya Kami harus memeriksa lagi dan kita mengharapkan EF ini mau hadir untuk kita lakukan pemeriksaan," jelasnya. Hingga saat ini, pihaknya baru menduga oknum petugas medis berinisial EFY telah melakukan penipuan terhadap korbanya. Hal itu dibuktikan dengan bukti transfer digital yang diberikan korban kepada pelaku. "Unsur-unsur persangkanya sudah masuk seperti pasal 378 sudah masuk. Kami juga mendalami juga adanya pencabulan di sini di pasal 294," pungkasnya. Dikutip dari Tribunnews.com, insiden pelecehan dan pemerasan bermula ketika LHI mengunggah kicauannya di akun twitter miliknya @listongs. Dalam utasnya, LHI mengaku telah menjadi korban pelecehan dan pemerasan oknum petugas medis di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. "Sekitar beberapa hari yang lalu di mana si L ini melakukan cuitan di twitter bahwa pada saat yang bersangkutan mau berangkat ke Nias pada saat itu agar untuk di rapid tes dulu," ungkap Yusri. LHI saat menjalani rapid tes hasilnya ternyata reaktif. Selanjutnya, oknum petugas medis tersebut menawarkan bisa mengubah hasil tes rapid itu asalkan diberikan sejumlah uang. Usai memenuhi permintaan itu, oknum petugas medis itu lantas diduga melakukan pelecehan terhadap korbannya. "Si petugas kesehatan tawari untuk bisa diubah hasil rapid test nya agar bisa aktif itu. Tetapi dengan syarat harus disiapkan Rp 1,4 juta dan yang bersangkutan melakukan transfer. Tetapi lanjut dari situ dia dilakukan pelecehan," tukasnya. (Tribun-video.com) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekaman CCTV Tak Tunjukkan Jelas Aksi Pelecehan Oknum Petugas Medis di Bandara Soekarno-Hatta, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/09/24/rekaman-cctv-tak-tunjukkan-jelas-aksi-pelecehan-oknum-petugas-medis-di-bandara-soekarno-hatta?page=all. WOKfgc1NG_g |
| Category | News & Politics |
| Tags | Tribunnews | tribun video | tribun |
