Video Discription |
TRIBUN-VIDEO.C0M - Pihak kepolisian akhirnya mengungkap kasus pengirim sate beracun yang menewaskan bocah berinisial NFP (10).
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengungkapkan, pelaku bernama Nani (25) menuangkan racun jenis kalium sianida (KCN) ke dalam sate.
Seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut, apabila racun tersebut dicampur makanan atau cairan, rasanya akan seperti kacang almond pahit.
Dikutip dari Tribun Jogja, Dosen Fakultas Farmasi UGM Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc membeberkan sifat dari racun sianida ini, Jumat (29/4/2021).
Menurut Arief, racun yang terkandung di dalam sate tersebut adalah jenis C.
Racun jenis C ini merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung sianida atau CN.
Arief menjelaskan, sianida bisa memiliki bentuk macam-macam mulai dari gas, kristal, dan cair.
Dalam keseharian pun, Arief menyebut, zat sianida banyak di temui pada produk-produk rumah tangga.
Misalnya, pestisida, racun tikus, racun ikan, dan penyepuh emas atau perak.
Tak hanya itu, Arief juga menyebut kandungan zat ini bisa ditemukan pada bahan alami yakni singkong atau asap rokok.
Arief menyebut, racun tersebut tak memiliki bau sama sekali.
Maka dari itu, sianida memiliki julukan sebagai silent killer.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer," imbuhnya.
Apabila sianida dicampurkan ke makanan atau cairan, maka rasanya seperti almond pahit atau makanan gosong.
Arief mengungkapkan, 0,1 gram sianida yang bisa mengakibatkan kematian pada seseorang.
"Itu sangat kecil sekali. Tablet paracetamol yang 500 mg, itu berarti seperlimanya. Itu untuk manusia 70 kg sudah cukup fatal bila tidak ditangani. Kalau sampai satu tablet, dalam hitungan menit 90 persen mengakibatkan kematian," bebernya.
Kalium Sianida atau KCN merupakan satu di antara alat yang digunakan di pertambangan emas, sintetis organik, dan galvanisasi.
Jika KCN masuk ke dalam tubuh, maka sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan molekul energi.
Sementara itu, Ahli Forensik UGM dr Lipur Riyantiningtyas mengungkapkan, KCN atau potasium sianida adalah racun yang banyak beredar bebas.
“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” bukanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).
Apabila racun tersebut masuk ke dalam tubuh dalam dosis yang besar, maka sianida akan mencegah sel menggunakan oksigen atau O2.
Saat itu, sel-sel tubuh akan mati.
Dr Lipur mengungkapkan, jika racun yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang kecil, maka akan menimbulkan gejala mual muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak, dan lemas.
Sebaliknya, apabila racun yang masuk ke dalam tubuh dalam dosis yang besar, maka akan mengakibatkan denyut nadi melambat dan hilang kesadaran.
Selain itu, Lipur menjelaskan, korban juga akan mengalami kejang, kerusakan paru-paru, hingga meninggal dunia.
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” paparnya.
“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” katanya lagi.
Dr Lipur mengungkapkan, dosis letal merupakan dosis yang sudah diambang batas atas tubuh manusia dalam mengonsumsi.
Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gram.
“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.
Dr Arief memberikan cara penanganan atau pertolongan pertama bagi orang yang terlanjut menelan Sianida.
Apabila ada orang yang terlanjur mengonsumsi makanan yang mengandung sianida maka pertolongan pertama yakni jauhi area tersebut.
Segera keluar dari ruangan yang terkontaminasi gas sianida dan cari udara segar.
Apabila mata terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, aliri mata dengan air selama 10–15 menit, lalu cuci rambut dan tubuh Anda dengan air dan sabun selama 20 menit, lalu bilas.
"Jika Anda tidak sengaja menelan sianida, jangan minum sesuatu dan jangan berusaha membuat diri Anda muntah," bebernya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Apa Itu Racun Kalium Sianida yang Ada di Bumbu Sate Misterius Menewaskan Bocah di Bantul?, https://jogja.tribunnews.com/2021/05/03/apa-itu-racun-kalium-sianida-yang-ada-di-bumbu-sate-misterius-menewaskan-bocah-di-bantul?page=all.
Penulis: Bunga Kartikasari
Editor: Rina Eviana Y62zaiifUlk |