Hi guys, Welcome to the Advanced Video Search Engine, and you are watching Alfa Group [Full Version] : Kerja Keras, Intuisi dan Fokus Djoko Susanto. That video is uploaded by Momentum Talk at 2023-01-22T02:00:30-08:00. We are promoting this video only for entertainment and educational purpose only. So, I hope you like & enjoy it. [_zjt5LjDy3w]
| Name | Alfa Group [Full Version] : Kerja Keras, Intuisi dan Fokus Djoko Susanto |
| Video Uploader | Video From Momentum Talk |
| Upload Date | This Video Uploaded At 22-01-2023 10:00:30 |
| Video Discription | Halo ! Kembali lagi di channel Momentum [Momen bersama Tutum Rahanta] ! Episode ini saya berbincang dengan Djoko Susanto, Founder Alfa Group. Djoko Susanto terlahir dari keluarga pedagang warung kelontong pada tahun 1950. Djoko kecil yang putus sekolah hingga kelas 1 SMA, ditempa dengan kerja keras membantu orang tua demi keberlangsungan hidup keluarga. Ia tak pernah patah arang menghadapi nasib, realita kehidupannya justru menjadi pelecut untuk bertahan, berkembang dan terus maju menggapai kesuksesannya. Dengan kerja keras dan kegigihannya tapak-tapak kesuksesan mulai tersusun. Dari mengelola toko kelontong milik keluarga di kawasan Petojo, Jakarta Pusat pada 1967. Kemudian membangun warung kelontong sendiri “Sumber Bahagia” yang sangat sederhana, tanpa AC. Penjualan tokonya didominasi rokok kretek dari berbagai merek. Sukses berjualan rokok membawa Djoko menjalankan bisnis grosir rokok melalui warung kelontongnya. Dengan ketekunan, ketelitian dan ketajaman dalam menganalisa setiap elemen usahanya, serta keberaniannya dalam memutuskan langkah, membuatnya dengan tepat mampu membaca pasar. Alhasil usahanya dengan cepat tumbuh berkembang. Pada dekade 80 hingga 90-an bisnis grosir rokoknya laris manis, penjualan sangat cepat dan marginnya pun lumayan besar. Bahkan toko grosir rokoknya dikenal hingga ke Medan dan luar pulau Jawa. Menurut Djoko Susanto yang saat itu lebih dikenal dengan Koh A Kwie, bisnis grosir rokok kreteknya merupakan yang terbesar di dunia. Tak pelak Djoko Susanto mendapat julukan “A Kwie sang dewa rokok” dikalangan pedagang dan produsen rokok besar. A Kwie diakui kepiawaiannya dalam berbisnis rokok, bahkan ia menjadi barometer dalam menentukan harga rokok. Kesuksesannya berdagang rokok, serta kredibilitas yang mampu dipertahankan hingga bertahun-tahun membawanya bertemu dengan Putera Sampoerna pada 1989. Pertemuan ini menjadi berkah terbesar bagi perjalanan hidup Djoko Susanto. Djoko diajak Putera bergabung di PT HM Sampoerna. Kesempatan ini tak disia-siakan, tanpa pikir panjang Djoko menerima tawaran dari orang besar yang sangat ternama saat itu. Dia didaulat menjadi direktur PT HM Sampoerna, dan presiden direktur di PT Panamas, sebuah perusahaan distribusi rokok milik group Sampoerna. Selain berkontribusi bagi kesuksesan bisnis PT HM Sampoerna, Putera menawarkan kerjasama bisnis ritel, guna memperluas jaringan distribusi rokok. Ajakan membangun ritel ini disambut antusias oleh Djoko. Dalam dua hari, tanpa bertele-tele secarik kertas hitungan kerjasama sudah disodorkan ke Putera Sampurna. Tak butuh waktu lama ia bersama Putera mendirikan Alfa Toko Gudang Rabat (Alfa TGR), jaringan ritel berformat grosir. Toko pertama dibuka di gudang milik Sampoerna di Jalan Lodan, Jakarta Pusat pada tanggal 27 Agustus 1989. Seperti tak pernah puas dengan impian yang telah tergapai, Djoko selalu gelisah untuk terus mengembangkan usahanya. Ditengah serbuan investor ritel hipermarket asing, yang tertarik merebut pasar Indonesia, dengan ketajaman naluri bisnis ritelnya, Djoko melihat sebuah peluang. Dia memprediksikan gerai minimarket justru memiliki momentum lebih bagus untuk dikembangkan di Tanah Air. Intuisinya jitu, bisnis minimarket yang mengambil pasar kelas menengah dengan cepat menggurita. Pertumbuhan minimarket yang fantastis ini tak lepas dari peran Putera Sampoerna, setelah ia memutuskan bergabung dengan Alfa Minimarket yang saat itu memiliki 141 gerai. PT HM Sampoerna mengambil saham 70% dan sisanya diambil Djoko Susanto. Alfa Minimarket pun berganti nama menjadi Alfamart dan pengelola beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT). Alfamart pun tumbuh melesat bagai mendapat lokomotif baru yang melipat gandakan kecepatan. _zjt5LjDy3w |
| Category | People & Blogs |
| Tags | People & Blogs Download MP4 | People & Blogs Download MP3 | People & Blogs Download MP4 360p | People & Blogs Download MP4 480p | People & Blogs Download MP4 720p | People & Blogs Download MP4 1080p |
