Hi guys, Welcome to the Advanced Video Search Engine, and you are watching RUSAKNYA PEMILIK HARTA KARENA TIDAK MEMULIAKAN ANAK YATIM/USTADZ ABU HUMAIROH @KajianOnline744. That video is uploaded by Kultum Agama at 2024-06-30T14:59:00-07:00. We are promoting this video only for entertainment and educational purpose only. So, I hope you like & enjoy it. [25kfhQ0iSjw]
| Name | RUSAKNYA PEMILIK HARTA KARENA TIDAK MEMULIAKAN ANAK YATIM/USTADZ ABU HUMAIROH @KajianOnline744 |
| Video Uploader | Video From Kultum Agama |
| Upload Date | This Video Uploaded At 30-06-2024 21:59:00 |
| Video Discription | RUSAKNYA PEMILIK HARTA KARENA TIDAK MEMULIAKAN ANAK YATIM/USTADZ ABU HUMAIROH @KajianOnline744 Allah Ta'ala berfirman dalam QS. Al-Fajr Ayat 17, كَلَّا بَلۡ لَّا تُكۡرِمُوۡنَ الۡيَتِيۡمَۙ Artinya, "Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim," Tafsir, Sekali-kali tidak demikian. Ketahuilah, kemuliaan seseorang tidak diukur dari kekayaannya dan kehinaan tidak dipandang dari kemiskinannya. Kemulian diukur dari ketaatan dan kehinaan adalah akibat kemaksiatan seseorang kepada Allah. Bahkan kamu tidak memuliakan, menyantuni, mengasihi, dan menolong anak yatim. Kamu biarkan mereka susah, padahal menyantuni mereka adalah amal saleh yang menjanjikan derajat tinggi di sisi Allah. Akan tetapi banyak manusia yang ingkar, mereka tidak mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Bersyukur adalah mengucapkan kata-kata syukur dan menggunakan nikmat itu sesuai dengan ketentuan Yang Memberinya. Salah satu ketentuan-Nya adalah bahwa orang yang diberi kelebihan rezeki harus memperhatikan mereka yang berkekurangan. Di antara mereka adalah anak-anak yatim. Anak yatim perlu diasuh sampai mereka dewasa. Manusia yang ingkar dan tak mau bersyukur tidak mau memperhatikan pengasuhan anak-anak yatim itu. 25kfhQ0iSjw |
| Category | Education |
| Tags | RUSAKNYA PEMILIK HARTA KARENA TIDAK MEMULIAKAN ANAK YATIM | MEMULIAKAN ANAK YATIM | USTADZ ABU HUMAIROH | UST ABU HUMAIROH TERBARU | KAJIANONLINE744 | KULTUMAGAMA | AHLUSSUNAH WAL JAMAAH ASWAJA | NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH |
